Sunday 2 November 2014

Kereta Kosong



Lalu kereta itu bergerak
Mencari ujung yang diimpikan
Tadi malam: oleh penumpang
Tidak ada yang sama
Namun karat rel bersuara
Decitannya sebagai bayaran
Bukan sogokan
Hanya menelan kematian

Selalu Begitu


Selalu begitu. Bahkan kaset rusak bisa jadi lebih baik. Mungkin. Hal-hal seperti ini selalu lebih menakutkan daripada seharusnya. Jatuh pada sesuatu yang sama, tanpa bisa kau cegah, apalagi untuk sempat bertanya, “maukah?” Ini ide gila.

Di sini—di dunia “Selalu Begitu”, nasihat tidak pernah punya tempat. Indera pendengaran tidak pernah tahu apa tugasnya. Meendadak amnesia. Entah di mana letak jalan pulang, sesungguhnya tidak ada yang benar-benar mencari. Karena, terkadang pemikiranmu hanya mampu mengantar sebatas pintu pertanyaan, “haruskah pindah?” Dan, tidak ada yang berani meletakkan taruhan untuk ini.