Bisakah? Bisakah kita melarikan diri dari perasaan
kita sendiri? Karena, terkadang ada rasa yang tak ingin dirasakan, namun ia
tetap singgah. Menyita waktu beberapa saat hanya untuk mengeluh atau mengumpat,
tanpa sempat mencegah.
Andai hati benar-benar seperti pintu. Yang apabila
ada yang ingin masuk, perlu mengetuk terlebih dahulu, perlu izin dulu dari si
pemilik pintu. Lalu—serapat apapun pintu dikunci, pintu akan terbuka karena dibuka.
Apapun yang diluar sana, masuklah! Karena sang pemilik mengizinkannya.
Namun jangan tanyakan, bagaimana jika ada pencuri,
bagaimana jika kunci hilang, bagaimana jika pintu itu rusak, bagaimana jika...
Tolong, jangan tanyakan.
(Pare, 24042017)
No comments:
Post a Comment