Wednesday, May 22th 2013
Sebuah pertemuan tidak terduga. Sebenarnya, aku ragu menyebutnya pertemuan. Kami tidak benar-benar saling menyapa, melihat saja tidak. Tapi, tidak mengapa. Aku akan tetap menyebutnya seperti itu, karena bagiku pertemuan dengannya begitu saja cukup. Bisa melihatnya dari jauh saja sudah cukup. Teryata ia masih hidup juga.
Aku sudah lupa kapan tepatnya terakhir aku melihatnya, benar-benar menatap wajahnya. Sampai-sampai aku berharap, bisa bertemu dengannya lagi. Terserah kapan pun itu. Setidaknya, aku bisa melihatnya sekali lagi di muka bumi ini. Dan kini, sudah… 5 tahun? Ya, sepertinya begitu.
Ia masih sama. Wajah dan senyum itu masih saja mengingatkan tentang tingkahnya yang bengal. Aku belum lupa, juga tidak pernah mencoba melupakannya. Setidaknya hal yang bisa kutangkap dari pertemuan yang terjadi nyaris satu menit itu. Setelah itu aku menghilang, ia menghilang.
Dan aku menyadari sebuah kesimpulan dari pertemuan tersebut, sekarang sudah berbeda. Tidak ada lagi harapan yang
memlammbung tinggi, tidak ada lagi imajinasi yang menari berlebihan. Semua lenyap
bersama 5 tahun yang panjang. Aku melihatnya hanya sebagai orang yang dulu pernah
kukenal. Lalu aku tersenyum. Tanpa berharap sekarang ia masih mengenalku, apalagi menyebut namaku. Cerita dari dunia khayal itu resmi berakhir.
Maka, selamat tinggal untuk sebuah akhir.
No comments:
Post a Comment