Friday 24 October 2014

Janji

Ini masih tentang hari kemarin, lalu kemarinnya lagi. Bukankah terasa seperti bayangan? Maka hari ini adalah biasnya, pancaran dari setiap do'a yang kau bisikkan. Dongeng tentang masa depan. Sejujurnya, kau tidak pernah benar-benar bisa merangkai. Kau tahu, beberapa keping puzzle tidak ada dalam genggamanmu. Sebabnya, kau coba mengintip dari tetangga. Hari sebelumnya.
Sejujurnya, ini hanya pengantar, bukan?

Ada yang ingin kau bahagiakan, di ratapan do'a tadi, pada dongeng masa depan itu. Kau tidak tahu, tapi kau tahu. Aku juga begitu. Waktu benar-benar berhasil menakut-nakuti kita. Yah, memang dia tidak pernah bermain-main. Dia selalu menepati janji. Ah, ya, mengapa tak kau rapalkan saja sebagai janji? Janji akan membahagiakan mereka.

Ingat! Ini masih tentang kemarin, lalu kemarinnya lagi. Kau hanya butuh percaya. Karena ia akan menuntunmu ke jalan yang seharusnya, jika kau percaya.

"Tolong lihatkan, apakah waktu masih bersedia menemaniku, besama-sama menepati janji."

No comments:

Post a Comment