Friday 24 October 2014

Percaya

Kembali tertanya pada kata yang enggan bicara, enggan ditata, hanya mau semaunya: Mengapa?

Pertanyaan bukan berarti aku meragu, kecewa, atau yang dianggap tidak searah. Hanya saja, pengertian tidak bisa langsung kau dapat cuma dengan menatap lorong waktu. Sok tahu. Ada yang perlu dikuatkan dengan jawaban itu, agar ia tidak berontak, hingga tenang. Tidak ada yang bisa mundur, sebab itu ia kehilangan.

Sulitkah untuk meyakinkan? Diyakinkan? Untuk yang satu ini, bukan kata yang berhak menuangkan ke dalam penyerahan, melainkan ia yang pantas menyimpan penangguhan. Sisa-sisa hari kemarin menitip pesan-pesan yang tak terjamah siapa saja. Belum, mungkin. Ia masih takut berserah, ia masih takut percaya.

"Tolong simpankan untuk hari esok." Pintanya.
Ya sudahlah. Semoga.

Karena hati percaya kepada apa yang ia percayai.

No comments:

Post a Comment