Ketika kau menyadari, bahwa makna lain dari pertemuan
itu ternyata perpisahan, bisa jadi rasanya seperti mati rasa. Tidak tahu harus
bagaimana, atau lebih tepatnya, tidak tahu harus merasakan apa. Pertemuan rasa
perpisahan, mungkin seperti itu frasanya. Layaknya sedang mengecap gula, tapi malah
pahit yang sampai di lidah. Menghadirkan kebahagiaan akan membuatmu seperti
sedang mengadakan pesta perpisahan. Mengharapkan pilihan akan berubah menjadi
tiket pulang menuju kebuntuan. Sekadar menguraikan sisa-sisa do’a semalam. Dan,
pada akhirnya, kepasrahan lah yang memperoleh singgasana kehidupan. Mampu menempatkanmu
pada takhta pemahaman yang paling rasional, bahwa sejatinya pertemuan dan
perpisahan senantiasa duduk berdampingan. Karena, ketika kau siap untuk
bertemu, sama artinya kau juga siap untuk berpisah.
No comments:
Post a Comment