Hai! Akhirnya saya buat postingan kedua di bulan ini (payah,
kan?), dimana nyaris hanya membuat satu postingan mengingat ini sudah hari
ke-28. Omong-omong, saya punya beberapa alasan mengapa hampir lima bulan
terakhir saya tidak menulis apa-apa di blog ini. Oke, mungkin yang disebut
alasan dalam konteks ini lebih untuk mengurangi rasa bersalah saya, tapi yah,
saya merasa ini cukup untuk menjadi alasan. Beberapa alasan tersebut bisa saya
rangkum dalam satu kata: sibuk. Oh, that
word really doesn’t fit to me, ‘cause in fact, I’m a jobless. Biar pengangguran
begini, bukan berarti saya tidak punya kegiatan yang bisa membuat saya sibuk. Selepas
mendapat gelar Sarjana, sambil mencari pekerjaan saya mempunyai side job di bidang olah data menggunakan
SPSS. Setelah beberapa waktu saya tidak kunjung mendapat kerja, saya kembali ke
bawah ketiak orangtua dan
meninggalkan kota kelahiran tercinta. Tinggal bersama orangtua membuat saya
otomatis harus membantu usaha orangtua, dan hal ini lah yang memiliki andil
besar dalam menyita waktu saya. Well, sampai
saat ini status saya masih sama—pengangguran sok sibuk, namun saya ingin
kembali nge-blog. Barang dua sampai tiga postingan perminggu sudah sesuatu
sepertinya.
Baiklah, sudah cukup mukadimahnya.
Sebagai peringatan, walaupun judul kali ini
cemal-cemil, ini bukan tentang makan-makanan atau semacamnya. Saya kejatuhan
beberapa ide pagi ini, ide yang juga menjadi dasar postingan ini ada. Agar ide
ini tidak lagi hanya menjadi lamunan terbuang seperti ide-ide sebelumnya, lebih
baik saya tuangkan ide tersebut ke halaman ini. Dan berhubung ide ini masih hijau, saya belum terlalu memikirkan konsep
ini-itu yang terlalu jauh. Saya hanya ingin menuliskannya, begitu saja. Dikarenakan
sudah terlalu lama tidak menulis, belakangan saya kesulitan untuk mengeksplor
ide yang ada. Sebab itu saya tidak kunjung bisa menjawab pertanyaan yang sering
terlintas ini: apa yang harus saya tulis di blog? Jadi, anggap saja ini
jawabannya. Saya akan menulis tentang camilan. Tentang cemal-cemil kehidupan
yang saya lihat, dengan, dan rasakan. (Oke, yang terakhir itu ngutip judul lagu Sheila On 7)
Kalau kata KBBI camilan itu “makanan kecil
(kue, kolak, dsb); makanan yg dimakan di antara dua waktu makan; kudapan: untuk ~
disediakan buah segar, kacang- kacangan, dsb”. Lalu, mengapa cemal-cemil?
Ehm, mungkin karena cerita makanan utama
itu terlalu berat. Tapi, bukankah berat itu juga relatif? Ah, sudahlah, yang
penting saya mau cemal-cemil .
Pokoknya seperti ini kira-kira konsep dasar dari cemal-cemil kehidupan yang
saya lihat, dengan, dan rasakan itu. Mungkin juga nanti akan ada tajuk yang
terbagi jadi beberapa part dari genre yang berbeda-beda, serta disisipi analogi
seadanya. Yah, saya belum bisa memastikan secara detail, bagaimana-bagaimananya
untuk selanjutnya. Yang penting dimulai saja dulu.
Well, sekian penjelasan cemal-cemilnya, karena tidak ada juga
yang bisa saya jelaskan lagi. Semoga project
ini berlangsung lama, dan, sampai jumpa. J
(PSP, 28052016)
No comments:
Post a Comment