Cukup sudah habikan
napasku
Sisakan untuk aku
berjalan pulang
Lelah ikut sampai di
batas esok
Sedang aku masih
menyerah
Aku
ingin terduduk
Terduduk
di relung sesaat
Aku
bertanya kepada pesona pagi
Apa
sinarnya mengenal yang bernama malam?
Tak
ada jawaban hanya tersanjung
Ya,
aku bisa tenang
Terdiam
sambil tersipu geram
Di
derap kebohongan liar
Kupeluk
sepasang sayap rapuh yang sempat tercuri
Lebih
erat ditemani hampanya memiliki
Sudahlah!
Aku butuh terbawa kembali
Ada
tutur bayangan seakan embun pagi
Dapat
membangunkanku dari terlelap panjang
Serpihannya
perlahan menuju gersang
Terbang
namun tak kunjung pergi
Berputar-putar
dicerca kekeliruan
Akhirnya,
kupetik juga dawai yang hilang
Biar
sumbang biar memekikan
Asal
aku tetap di sini dan lagu dihabiskan
Akan
kudengar segenap senandung hujan
Semua
getir yang surut bersama harapan
No comments:
Post a Comment