Saya tidak
yakin, apa memang seperti ini adanya. Kehadiran dimensi berbeda, saya tidak
pernah benar-benar merencanakannya. Siapa
juga yang mau merencanakan hal seperti ini? Datang begitu saja, tanpa bisa
dicegah. Mengacaukan, sekaligus... ah, entahlah. Dimensi berbeda ini, bergerak
liar semaunya. Saya tidak bilang, saya tidak suka. Hal ini terlalu... manis—mungkin—untuk
dibenci. Toh, dampak perubahan yang
dibawanya tidak benar-benar buruk—at
least, saya merasa ada yang menyenangkan darinya. Akan tetapi, saya sedikit
khawatir. Sedikit.
Saya masih tidak
yakin, apa memang seperti ini seharusnya. Dimensi berbeda, menghadirkan yang
tidak hadir. Menyuguhkan fantasi aneh yang bahkan di dunia sebelumnya tidak
akan dimengerti. Memberikan sensasi asing yang bahkan di dunia sebelumnya
terlalu saru untuk direngkuh. Namun, lebih dari itu semua, dimensi berbeda
seakan nyata. Lebih dari sekadar kata yang dirangkai, atau makna yang coba
dijelajahi. Ini seperti... sebatas ruang yang hanya untuk dimasuki, lalu
dinikmati. Cukup dengan dirasakan, tanpa perlu penjabaran. Dan saya sedikit
khawatir. Ya, sepertinya hanya sedikit.
Saya masih tidak
yakin, apa ia benar-benar ada. Waktu harusnya cukup tahu bahwa ia memiliki
andil dalam hal ini. Benar. Waktu harusnya tahu. Anggap saja itu tuntutan saya
kepadanya. Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tidak perlu muncul hingga
membuat bingung. Memilah rasa yang tidak perlu ada sampai harus nelangsa. Begitu.
Meski hawa menyenangkan itu menawarkan kesetiaan, saya merasa tidak sanggup
menggenggam. Bukan khawatir, ini lebih karena hati tidak ingin
memenangkan yang tidak pasti. Kebohongan tidak akan bernilai apa-apa,walau rasa
itu bukan maya.
Dimensi berbeda?
Benar seperti ini adanya. Seperti ini pula seharusnya. Dan ia benar-benar ada. Begitukah?
Saya tidak yakin, dimensi berbeda, akan terus
berbeda.
(Pekanbaru, 11032015)
No comments:
Post a Comment