Sunday 7 June 2015

Pertemuan untuk Perpisahan



Ah, sederhana sekali kehidupan dunia ini, bukan? Akhir ceritanya sudah bisa kita tebak. Tanpa perlu mengira-ngira. Ujung itu sudah disiapkan dari awal. Bagai alur yang terkenal, bagian yang selalu kita hapal. Kekal.

Begitu juga pertemuan dengan kalian. Belakangan jadi kepikiran tentang akhir dari cerita yang sudah dihapal itu. Nantinya kita juga akan seperti itu, bukan? Menemukan suatu waktu dimana perpisahan merupakan pijakan yang harus kita lalui. Menjadi tiket untuk melanjutkan perjalanan selanjutnya, yang lebih... entahlah. Tidak ada yang benar-benar tahu, selain sang Pembuat Skenario.

Jadi kepikiran, kira-kira seperti apa rasanya? Kehilangan kalian. Menyadari kenangan akan menjadi sangat berharga, menyadari hal itu akan segera menjadi pembuat gundah. Galau, begitulah. Rasa yang menyebalkan, sepertinya.

Maka, mungkin derai tawa kita dapat menjadi akomodasi paling pas untuk mengunjungi masa lalu. Sebagai penghantar saat-saat yang selalu kita simpan dalam ingatan. Berharap tak lekang oleh  apapun yang menjadi penghalang. Karena kita sadar, tak ada tawa yang akan hadir sama dengan sebelumnya. Sebab hari itu sudah berbeda. Bagaimana?

Kita dipertemukan untuk dipisahkan. Begitulah.

(Pekanbaru, 07062015)

Ps: #NulisRandom2015 day 7.

No comments:

Post a Comment