Tuesday 13 August 2013

Surat Untuk Esok

Dear, Esok…
Akankah kau masih ada? Untuk menerpa sudut jendela, membangunkan sang empunya. Membawa sejumput kejutan atau apa, yang kutunggu-tunggu. Membawa 86400 detik beserta isinya. Ceritanya.

Dear, Esok…
Jika kau masih ada, maukah kau bercerita? Kepadaku yang tidak tahu apa-apa. Tentang binatang yang tak kutahu bentuknya. Tentang tumbuhan yang tak kutahu fungsinya. Tentang manusia yang bermacam-macam tingkahnya.

Dear, Esok…     
Apa sebenarnya yang sering membuatmu kecewa? Hingga kau merajuk tak mau. Menghukumku yang terlalu malas mencari tahu. Maunya hanya mengadu. Apakah begitu? Oh, maafkan aku?!

Dear, Esok…
Jika kau diizinkan kembali, sudikah kau berbaik hati? Membantuku untuk pulih. Entah sakit apa, akupun tidak mengerti. Hanya kadang, aku merasa ada yang hilang di hati. Tidak sadar ada yang sudah pergi.

Dear, Esok…
Jika kita bertemu lagi, maukah kau mendengar celotehku? Aku tidak bisa memastikan aku tidak akan cerewet, tapi aku bisa berusaha. Aku tidak bisa menjanjikan akan ada yang menarik, tapi aku bisa berusaha. Percayalah!

Dear, Esok…
Aku menunggumu, atas izin penguasa alam, sudikah kau datang? 

No comments:

Post a Comment