Dear,
Esok…
Akankah kau masih ada? Untuk menerpa
sudut jendela, membangunkan sang empunya. Membawa sejumput kejutan atau apa,
yang kutunggu-tunggu. Membawa 86400 detik beserta isinya. Ceritanya.
Dear, Esok…
Jika kau masih ada, maukah kau
bercerita? Kepadaku yang tidak tahu apa-apa. Tentang binatang yang tak kutahu
bentuknya. Tentang tumbuhan yang tak kutahu fungsinya. Tentang manusia yang
bermacam-macam tingkahnya.
Dear, Esok…
Apa sebenarnya yang sering membuatmu
kecewa? Hingga kau merajuk tak mau. Menghukumku yang terlalu malas mencari
tahu. Maunya hanya mengadu. Apakah begitu? Oh, maafkan aku?!
Dear, Esok…
Jika kau diizinkan kembali, sudikah
kau berbaik hati? Membantuku untuk pulih. Entah sakit apa, akupun tidak
mengerti. Hanya kadang, aku merasa ada yang hilang di hati. Tidak sadar ada
yang sudah pergi.
Dear, Esok…
Jika kita bertemu lagi, maukah kau
mendengar celotehku? Aku tidak bisa memastikan aku tidak akan cerewet, tapi aku
bisa berusaha. Aku tidak bisa menjanjikan akan ada yang menarik, tapi aku bisa
berusaha. Percayalah!
Dear, Esok…
Aku menunggumu, atas izin penguasa
alam, sudikah kau datang?
No comments:
Post a Comment