Kata lamat-lamat
terpejam
Selamat tidur, pamitnya
Hanya sunyi yang menyaut
Meragu pada pintu yang
hampir menutup
Menyisa pada rongga
tanpa udara
Entah itu satu atau dua
Bayang tak mau bicara
Jera, cercanya
Sebingkai waktu dan
napas dirajam
Kaki mereka terluka
Oleh kebohongan kaca
Barangkali lupa
mengunci jendela
Berlari-lari mereka
dalam siluet
Saling tangkap, saling
dekap
Mungkin sudah mati rasa
Lalu pecah
Dia melihat setapak
menarikan angin
Kejar-mengejar seperti
kerasukan
Tidak ada musik
Surut pula dawai
dipetik
Sedang apa mereka?
Tertanya dia dalam
kereta
Tiba-tiba semua diam
Seketika tangis di
cerut sepi
Aling-aling menyerbu berhenti
Langkah-langkah itu
Kini tak jua pulang
Kamar lelah pesakitan
Daun-daun gugur tak
diatur
Dia kabur
Ini bukan perang,
celanya
Luka tak pantas diberi
cuka
Biar saja jalannya
berkerak
Nanti sajak yang menghapus
jejak
Hingga bisu tak pandai
mengadu
Karena jemu
(Pekanbaru, 2014)
No comments:
Post a Comment