Monday 28 April 2014

Penulis Pemberani

Hai, Penulis pemberani!
Saya mendapat panggilan itu pasca mengirim sinopsis calon-novel  saya untuk mengikuti kompetisi menulis #BulanNarasi yang diadakan oleh NulisBuku dan PlotPoint. Bukan hanya saya, melainkan ratusan penulis lain yang mengikuti kompetisi itu juga disebut: Penulis pemberani. Pasalnya, lomba menulis tersebut bukan lomba biasa. Mekanisme perlombaan adalah, kami (peserta) harus bisa menyelesaikan satu novel dalam waktu satu bulan. Satu bulan! Selain harus menyelesaikan novel masing-masing, setiap peserta juga harus membuat writing progress di sini. Tidakkah itu terdengar sangat menantang? 

Setiap kompetisi tentu ada reward yang sudah menanti untuk seorang pemenang. Kali ini ganjaran untuk karya terbaik adalah akan diterbitkan oleh PlotPoint. Hal yang paling dinanti-nanti oleh seorang penulis tentunya, di mana nantinya mereka dapat melihat buku hasil kerja keras mereka dapat bertengger di rak-rak toko buku yang tersebar di Indonesia. Membahagiakan sekaligus mengharukan. Tidak hanya untuk satu karya terbaik yang diberikan reward, ada juga dua naskah favorit akan dihadiahi tablet pc. Yang ini juga terdengar menggiurkan.


Akan tetapi, sebenarnya kompetisi ini bukan hanya tentang pertarungan antara ratusan penulis pemberani, melainkan juga pertarungan dengan ego penulis masing-masing. Di mana sebelum melawan competitor lain, setiap penulis harus melawan rasa malas pada diri mereka sendiri. Itu yang menjadi salah satu kendala terberatnya, terutama saya. Nah, di sini lah peran deadline satu bulan tersebut. Sepengetahuan saya, orang-orang yang memiliki rasa tanggungjawab apabila diberi deadline, hal itu akan memicu mereka untuk berusaha sekuat tenaga untuk menyelesaikan kewajiban tesebut. Jika tidak mau gugur, mau tidak mau setiap penulis harus berjuang melawan dirinya sendiri.

Maka dari itu, ayo, para penulis pemberani, kita berjuang untuk mengalahkan ego di hati, kemalasan sendiri, untuk sebuah impian yang ingin diraih. Man jadda wajada. Siapa yang bersungguh-sungguh, dia (akan) mendapatkan. Semoga. Bismillah.

Menulislah! Bebas tanpa batas.

No comments:

Post a Comment