Thursday 25 July 2013

Kemana Aku yang… Dulu?

Miss the old I am…
            Udah buka file-file lama? Udah.
            Udah liat foto-foto labil zaman dulu? Udah.
            Udah mutar lagu-lagu galau? Udah.
            Udah coba buat nulis lagi? Uud… eemph?
            Ini dia masalahnya, aku enggak pernah benar-benar tahu―apa aku udah nyoba atau belum? Apa usaha aku sekarang masih sama kayak usaha waktu aku baru mulai dulu?― Dan masalah terbesarnya adalah… diri aku sendiri.
            Kadang aku heran, padahal udah sadar ini―menyadari kesalahan, tapi tetap aja enggak bisa nemuin jalan keluarnya. Karena menyadari kesalahan sendiri aja belum cukup. Well, kenapa pula aku harus tahu istilah itu. Hhh…
            Sekarang aku terdampar di pemikiran antah-berantah yang nyaris tidak tertolong. Dan parahnya, yang bisa jadi super heronya―selain Allah pemberi keajaiban―cuma aku. Kenapa harus aku? Aku enggak bisa. Karena sampai hari ini bahkan aku belum bisa menaklukkan diri sendiri. Ini menyedihkan.
            Maka, betapa aku sekarang merindukan diri yang dulu. Entah ke mana perginya. Entah aku pernah membuangnya. Aku tahu, waktu adalah pembunuh paling kejam, tapi kenapa? Bukankah hukuman hanyalah untuk yang bersalah? Lantas mengapa aku-yang-dulu dibunuh juga? Keberadaannya tidak diketahui, apalagi kabarnya. Apa dia benar-benar telah pergi?
            Bukannya aku ysng bodoh―selalu ingin bergelung dengan masa lalu, tidak bisa menghargai waktu yang sudah bergerak maju, menolak kedatangan masa depan. Akan tetapi, aku masih membutuhkannya. Bagaimana bisa aku melupakan jejak yang sudah mengantarkan aku sampai di sini?

            Baiklah. Baiklah. Jadi, masih bisakah aku hidup tanpa masa lalu? Bah, tentu saja bisa. Hanya saja seperti berbeda. Entah itu menjadi lebih baik atau enggak, honestly, aku juga enggak tahu. Hanya bisa berharap―bagaimanapun takdir itu nanti, kemanapun takdir itu akan mengantar aku―semoga itu yang terbaik.

No comments:

Post a Comment