Tuesday 30 July 2013

Cerita Ngambang

Ini bukan cerpen, apalagi puisi atau apa, ini tentang masa depan saya. Iya.
Seperti ini, nasib draft-draft yang tersampirkan di lapy saya. Ngambang. Tidak jelas, entah masih hidup atau tidak. Kasihan sekali mereka. Karena saya, kekejaman saya, nasib mereka harus terlunta-lunta, lalu menjadi mummy untuk waktu yang… lama. Saya tidak bermaksud sebenarnya, sungguh. Tapi bagaimanalah, banyak sekali rintangannya.

'Alasan' itu berserakan di jalan, dijual gratisan. Glek.―tweeted by @andrianyuni (20) Tuesday, July 30th 2013 2:25 PM

Ada beberapa cerita yang tidak saya lanjutkan pembuatannya, jumlahnya masih bisa dihitung dengan jari-jari tangan. Untunglah. Tidak dilanjutkan karena saya mandek, tidak tahu itu mau bagaimana lagi. Atau saya lupa, itu cerita mau dibawa kemana sebenarnya. Ini serius. Alhasil, berhenti sekali saya sudah malas untuk memulainya kembali. Walau sudah dicoba dari awal lagi. Begitu seterusnya kepada cerita-cerita berikutnya, menjalar seperti virus. Namun tidak semuanya gagal, masih ada yang bisa diselamatkan. Walau cuma satu-dua.
Jujur saya prihatin―kepada saya, kepada tulisan-tulisan saya. Cerita tak berujung itu. Tapi karena belum bisa mengalahkan ego sendiri, jadinya harus ada yang mengalah. Dan sayang itu bukan lah saya. Susah sekali memang membujuk hati.

Lantas saya harus bagaimana? Tidak usah ditanya! Saya tidak ingin menjawab.

Jadi, tentu saja cerita ngambang itu akan berakhir. Walau entah kapan, teutep. Saya hanya butuh waktu, untuk memulihkan semangat dan usaha. Belum menyerah, tenang saja. Namun, cara itu bukan lah sejenis instan yang bisa siap saji kapan saja. Bukan yang bisa diatur dengan sesuka. Tunggu saja. Akan ada nanti masanya cerita itu akan turun ke permukaan, bersemayam sesuai tujuan. Menuju akhir yang menenangkan. Semoga.

No comments:

Post a Comment