Entah apa
yang terpikir oleh ku, namun kurasa memang bukan hari ini.
Sejak
detik yang aku ambil alih dimulai, kutahu disana adalah sebuah pengabdian.
Tentang apa saja yang aku tahu dan aku lupakan. Semua berputar dan mundur dalam
lintasan tidak beraturan yang tiada bisa ditebak. Mungkin lagu klasik menyimpan
cerita suatu hari, tapi bukan hari ini. Aku hanya bisa termangu juga tertekan
ketika kemarin-kemarin menjadi yang dipertimbangkan.
Kini,
kutanyakan arti sebuah jawaban, jawaban dari masa depan. Banyak hal yang perlu
direnungkan. Mengenai jawaban itu dan pertanyaannya. Tujuan, bisa jadi itu yang
menjadi penangguhan. Tergantung pada setiap orang yang terdiam, berjalan, juga
berlari.
Aku
bertaruh, belajar dapat menjadi sebuah pijakan, namun tidak kujanjikan dia
datar. Jalan itu panjang dan melelahkan. Butuh pengorbanan dan
ketidaksanggupan. Hanya saja, semua tidak bisa sekedar pertaruhan. Kujelaskan
lagi, detik adalah pengabdian.
Sering
kurasa hari ini tidak lebih baik. Mungkin aku tidak benar-benar merasa―katakan
saja hanya terpikir sesaat. Seperti itu lah biasanya. Bisakah kuartikan,
pertanyaan dan jawaban tidak sejalan? Ya atau tidak, terserah yang menjawab.
Kupikir
aku butuh mencari, mencari yang kumiliki namun tak ditemukan. Seperti tersesat
saja. Maka, apa yang harus kulakukan sekarang mungkin tidak untuk pertanyaan
maupun jawaban. Bukan sia-sia, hanya sedikit tidak terarah. Biarkan saja
keduanya bersisian, nanti akan ada waktunya. Dimana semua berubah sejalan,
namun bukan hari ini.
No comments:
Post a Comment