Wednesday 3 April 2013

Kini Aku

          Semuanya berubah, layaknya hal yang belum aku kenal. Pijakanku masih sama, impian pun belum menyerah, hanya… ada yang hilang dari komponennya.
          Waktu terus bergerak seperti seharusnya, dia tidak akan sadar ada aku yang tertinggal di belakang. Waktu memiliki detik sebagai keberadaan, kehidupan memiliki langit dan bumi sebagai singgasana, sedang aku?
          Aku terlahir di tengah kehidupan dengan bergelimang waktu. Sampai sekarang, aku masih tegak dan berjalan, walau… sesekali juga terdiam. Aku hanya bertanya, apa yang kumiliki agar terus bisa bersama mereka―waktu dan kehidupan?
          Kini aku, ada yang berubah. Kini aku, tertinggal di belakang. Kini aku, merasa kehilangan.
          Sudah kucari, namun tak juga menemukan. Maka, kuputuskan mencoba membiarkan, yang ada aku malah tersesat tidak mengerti untuk mulai kembali berjalan. Kini aku, tak punya pegangan.
          Kadang, aku sadar, bertahan adalah menggenggam harapan. Tapi sayangnya, aku bahkan tak sanggup meregang.
          Ada saat dimana aku tidak ingin berharap. Berhenti merangkai dan merelakan tidak memiliki apa-apa. Sesekali merasakan ringannya bergerak bersama waktu dan kehidupan. Tidak peduli lebih tepatnya. Ya, karena… berharap itu melelahkan. Dan kini aku, tengah tenggelam dalam kelelahan.

No comments:

Post a Comment