Aku
berusaha
Melihat
bintang dari sudut terang
Mencari
pasir di tengah kekeringan
Mengejar
bayangan yang berdiri diam
Dan
kumengerti
Asa
maupun ilusi beranjak menyerap samar
Ada
luapan telah mengkristal seenaknya
Tanpa
izin mengubur rongga-rongga kosong
Semua
yang tergenggam perlahan melebur
Menjadi
kesatuan tak dapat dihitung
Aku
menunggu
Menunggu
jemputan menyambar ikatan
Dulu ada mimpi pengiring sebelum pulang
Sekarang
hanya disajikan sepi yang terngiang
Haruskah
aku berhenti?
Perlahan,
kuberanikan menyapa fajar
Menantang
mentari yang garang
Mengantarkan
senja hingga tenang
Menutup
mata kala kegelapan menghitam
Semua
sendiri, segalanya sunyi
Tiada
napas lain terdengar mengerang
Sejumput
akhir terbagi cerita
Tak
perlu perangkai kata-kata
Sebuah
ujung diusung jalan
Walau
tanpa pegangan
No comments:
Post a Comment